5 Jenis Tiang Pancang Infrastruktur Jangka Panjang

Pancang adalah salah satu elemen struktural yang penting dalam pembangunan infrastruktur, seperti jembatan, gedung, bendungan, dan lain-lain. Tiang pancang berfungsi untuk menopang beban dari struktur di atasnya dan mentransfernya ke lapisan tanah yang lebih kuat dan stabil. Gaya-gaya lateral yang di hasilkan oleh angin, air, atau gempa bumi dapat di atasi oleh jenis tiang pancang untuk infrastruktur, sehingga dapat mencegah pergerakan dan keretakan.

Pondasi Infrastruktur

tiang pancang untuk infrasturktur

Pondasi pancang untuk infrastruktur biasanya menggunakan pancang dengan struktur silinder.

Jenis tiang ini biasanya terbuat dari beton, baja, kayu, atau bahan komposit lainnya.

Proses pembuatan tiang pancang dapat di lakukan di tempat atau di pabrik (pre cast) dan kemudian di pasang di lokasi.

Pemasangannya dapat di lakukan dengan menancapkan (driven), memboring (bored), atau menyuntikkan (grouted).

Pancang memiliki beberapa keunggulan dalam pembangunan infrastruktur, antara lain:

  1. Stabilitas: Tiang pancang memberikan stabilitas yang kuat dan tahan lama pada struktur, sehingga mampu menahan beban berat dengan baik.
  2. Efisiensi: Proses pemasangan tiang pancang relatif cepat dan efisien, menghemat waktu konstruksi.
  3. Daur ulang: Beberapa bahan tiang pancang dirancang agar dapat didaur ulang. Contohnya seperti Bahan tiang pancang seperti beton dan baja dapat didaur ulang, sehingga ramah lingkungan.

Memilih 5 Jenis Tiang Pancang untuk Infrastruktur

Mengacu pada faktor-faktor tersebut, berikut adalah lima jenis pancang yang umumnya digunakan jasa pancang untuk infrastruktur:

1. Tiang Pancang Beton Segitiga

  • Jenis tiang pancang beton segitiga adalah tiang pancang yang berbentuk segitiga sama sisi dengan sudut 60 derajat. Pabrik mencor (precast) beton bertulang untuk membuat tiang pancang ini. Kemudian, menggunakan palu hidrolik atau diesel, mereka menancapkan tiang di lokasi. Pancang beton ini sesuai untuk digunakan pada tanah lunak atau lempung yang memiliki lapisan tanah keras di bawahnya.
  • Tiang pancang ini memiliki keunggulan, yaitu kapasitas beban yang tinggi, ketahanan terhadap korosi, dan kemudahan pemasangan. Namun kelemahan dari tiang pancang ini adalah kesulitan penyambungan jika pancangnya tidak mencukupi, memerlukan penggunaan peralatan berat untuk pemasangan dan rentan terhadap kerusakan saat di tancapkan.

2. Tiang Pancang Beton Bulat Berongga

  • Untuk tiang pancang beton bulat berongga adalah tiang pancang untuk infrastruktur yang berbentuk silinder dengan lubang di tengahnya. Mereka membuat tiang ini dari beton bertulang yang di cor di pabrik (precast) dan kemdian mengebor di lokasi menggunakan alat bor khusus. Pancang beton ini sesuai untuk digunakan di tanah keras atau berbatu yang sulit di tancapkan.
  • Tiang pancang jenis ini memiliki keunggulan yaitu kapasitas beban yang tinggi, ketahanan terhadap korosi dan penyambungan yang mudah. Namun, kelemahannya adalah membutuhkan peralatan khusus untuk pemboran dan membutuhkan grouting untuk mengisi ruang antara tiang dan tanah. Bahkan sedikit rentan terhadap kerusakan saat proses pengeboran.

Baca juga: 10 Fungsi Tiang Pancang Beton dalam Konstruksi Bangunan.

3. Tiang Pancang Baja

  • Tiang pancang baja adalah tiang pancang yang terbuat dari baja berbentuk silinder, kotak, atau H. Mereka dapat membuat pancang baja ini di pabrik (precast) atau di tempat (cast in site). Mereka menancapkan atau memboring tiang ini di lokasi menggunakan palu hidrolik, diesel, atau vibrator. Tiang pancang ini cocok di gunakan di tanah keras atau berbatu yang sulit di tancapkan atau di bor.
  • Tiang ini memiliki keunggulan, yaitu kapasitas beban yang tinggi, fleksibel dalam bentuk dan ukuran, serta kemudahan penyambungan. Namun, kelemahannya adalah kurang tahan terhadap korosi, membutuhkan perlindungan cat atau lapisan lainnya, dan membutuhkan peralatan berat untuk pemasangan.

4. Tiang Pancang Kayu

  • Jenis tiang pancang kayu adalah tiang pancang yang terbuat dari kayu berbentuk silinder atau persegi panjang. Mereka dapat membuat tiang ini di pabrik (precast) atau di tempat (cast in site) dan kemudian menancapkannya di lokasi dengan menggunakan palu hidrolik atau diesel. Pancang kayu ini sesuai untuk digunakan pada tanah lunak atau lempung yang memiliki lapisan tanah keras di bawahnya:
  • Tiang pancang ini unggul karena memiliki kapasitas beban yang cukup tinggi, mudah di pasang dan ramah lingkungan. Namun, kelemahannya adalah kurang tahan terhadap korosi, serangan hama, dan api. Selain itu pancang untuk infrastruktur ini memerlukan perlindungan kimiawi atau fisik dan sulit di sambung jika panjangnya tidak mencukupi.

5. Tiang Pancang Komposit

  • Tiang pancang komposit adalah tiang pancang yang terbuat dari kombinasi dua atau lebih bahan. Di antaranya seperti beton dan baja, beton dan kayu, atau baja dan kayu. Mereka dapat membuat tiang pancang ini di pabrik (precast) atau di tempat (cast in site). Penggunaan tiang pancang ini cocok untuk tanah keras atau berbatu yang sulit ditancapkan atau dibor.
  • Keunggulan dari tiang pancang ini adalah dapat menggabungkan kelebihan dari kedua bahan yang digunakan, seperti kekuatan, fleksibilitas, dan ketahanan. Namun, kelemahannya adalah membutuhkan sambungan yang kuat dan andal antara kedua bahan. Tiang pancang ini juga memerlukan perawatan khusus untuk mencegah korosi atau kerusakan pada salah satu bahan.

Baca juga: Cara Pemancangan di Laut Sesuai Standar.

Tiang pancang untuk infrastruktur adalah komponen kunci dalam infrastruktur jangka panjang yang sering terlupakan. Dengan pemahaman tentang jenis tiang pancang yang tersedia, kita dapat memastikan infrastruktur kita tetap kokoh dan berkelanjutan untuk masa depan. Memilih dengan bijak dan merawatnya dengan baik adalah langkah-langkah penting dalam menjaga fondasi infrastruktur yang andal. (Ditulis oleh jasapancang.id).

Scroll to Top