Pondasi tiang pancang menyangga beban bangunan dengan cara menancapkan kayu, baja, beton, atau komposit pada tanah. Pemilihan jenis alat pemasang tiang pancang oleh jasa pancang akan memengaruhi kecepatan, efisiensi, dan juga kualitas pekerjaan pemancangan. Di antara alat pemasang tersebut, mana yang terbaik antara pancang hidrolik vs pancang drop hammer? Kita akan membahasnya lebih detail.
Pancang Hydrolic vs Pancang Drop Hammer
Kontraktor paling sering menggunakan alat pancang hidrolik dan drop hammer. Terutama pada proyek konstruksi berskala besar, seperti gedung pencakar langit, jembatan, atau jalan tol. Berikut kelebihan dan kekurangan keduanya:
Pancang Hidrolik
Pancang hidrolik adalah alat yang menggunakan tenaga hidrolik untuk menggerakkan palu yang memukul tiang pancang. Palu ini terhubung dengan sebuah silinder hidrolik yang dapat mengatur tekanan dan juga frekuensi pukulan.
Palu ini juga dilengkapi dengan sensor yang dapat mengukur kedalaman dan keteguhan tiang pancang. Penggunaan pancang hidrolik dapat untuk berbagai jenis tiang pancang, baik beton maupun baja, dengan diameter dan panjang yang bervariasi.
Kelebihan Pancang Hidrolik:
- Kecepatan pemancangan tinggi, dapat mencapai 40-60 kali pukulan per menit.
- Energi pukulan dapat disesuaikan dengan kondisi tanah dan juga jenis tiang pancang.
- Tidak menimbulkan getaran yang merusak pada tanah dan juga bangunan sekitar.
- Penggunaan pancang hidrolik bisa untuk pekerjaan di bawah air.
- Tanpa listrik atau bahan bakar untuk beroperasi
Kekurangan Pancang Hidrolik:
- Biaya investasi dan operasi relatif tinggi.
- Memerlukan perawatan yang rutin dan cermat.
- Memerlukan tenaga kerja yang terampil dan berpengalaman untuk mengoperasikannya.
- Berisik dan menghasilkan polusi udara.
Penggunaan pancang hidrolik biasanya untuk memasang tiang pancang baja atau komposit pada proyek jalan tol, jembatan, atau gedung pencakar langit. Contohnya adalah proyek jalan tol Palindra yang menggunakan pancang hidrolik untuk memancang tiang pancang baja H. Tiang pancang ini memiliki diameter 40 cm dan panjang 30 meter.
Pancang Drop Hammer
Perbandingan pancang hydrolic vs pancang drop hammer tidak lengkap tanpa Anda tahu apa kelebihan dan kekurangan pancang drop hammer. Alat yang meletakkan palu raksasa pada ketinggian tertentu di atas tiang pancang adalah pancang drop hammer.
Kemudian palu ini jatuh setelah dilepaskan dan mengenai bagian atas atau kepala pancang. Palu ini memiliki berat antara 250-1500 kg dan tinggi jatuh antara 1,5-7 meter, tergantung jenis bahan dasar pondasi. Penggunaan pancang drop hammer biasanya untuk tiang pancang beton precast.
Kelebihan Pancang Drop Hammer:
- Biaya investasi dan operasi relatif rendah.
- Mudah dalam pengoperasian dan perawatan.
- Mudah dalam mengatur energi pukulan dengan cara mengatur tinggi jatuh palu.
Kekurangan Pancang Drop Hammer:
- Kecepatan pemancangan rendah, hanya 4-8 kali pukulan per menit.
- Kemungkinan tiang pancang mengalami kerusakan akibat hantaman palu cukup besar.
- Menimbulkan getaran yang merusak pada tanah dan bangunan sekitar.
- Penggunaan pancang drop hammer tidak bisa untuk pekerjaan di bawah air.
Penggunaan pancang drop hammer biasanya untuk memasang tiang pancang beton precast pada proyek perumahan, gedung bertingkat rendah, atau bangunan sederhana. Contohnya adalah proyek perumahan yang menggunakan pancang drop hammer untuk memancang tiang pancang beton precast. Tiang pancang ini memiliki diameter 30 cm dan panjang 15 meter.
Pancang Hidrolik vs Pancang Drop Hammer, Pilih Mana?
Keputusan antara menggunakan pancang hidrolik atau pancang drop hammer dalam konstruksi sangat tergantung pada sejumlah faktor yang telah disebutkan. Berikut adalah panduan umum untuk memilih di antara keduanya:
1. Jenis Tiang Pancang
- Jika menggunakan tiang pancang baja atau komposit, pancang hidrolik menjadi pilihan yang lebih cocok karena fleksibilitasnya dalam mengatur energi pukulan.
- Namun, jika Anda menggunakan tiang pancang beton precast, pancang drop hammer mungkin lebih sesuai.
2. Kondisi Tanah
- Pemilihan pancang hydrolic vs pancang drop hammer bisa dilihat dari kondisi tanah.
- Jika tanah di lokasi proyek sangat bervariasi atau tidak homogen, pancang hidrolik mungkin lebih adaptif.
- Sebab, alat pancang ini dapat disetel sesuai dengan kondisi tanah yang berubah-ubah. Pancang drop hammer mungkin lebih terbatas dalam hal ini.
3. Biaya
- Jika memiliki keterbatasan anggaran, pancang drop hammer umumnya lebih ekonomis dalam hal investasi dan operasi.
- Ini jika dibandingkan dengan pancang hidrolik yang lebih canggih.
4. Waktu
- Jika membutuhkan penyelesaian yang cepat, pancang hidrolik biasanya lebih efisien dalam proses pemancangan jika kita bandingkan dengan pancang drop hammer.
- Pancang drop hammer umumnya mungkin lebih lambat.
5. Kualitas dan Kerusakan
- Jika keakuratan dan efektivitas dalam pemancangan adalah prioritas utama, pancang hidrolik cenderung memberikan hasil yang lebih baik.
- Penggunaan pancang drop hammer, jika tidak hati-hati, mungkin menyebabkan kerusakan pada tiang pancang.
6. Dampak Lingkungan
- Jika Anda peduli dengan dampak lingkungan, pancang hidrolik lebih ramah lingkungan. Sebab, alat pancang ini menghasilkan sedikit atau bahkan tidak ada getaran dan emisi karbon.
- Di sisi lain, pancang drop hammer bisa merusak lingkungan karena menghasilkan getaran dan polusi udara.
Kesimpulannya, pancang hidrolik vs pancang drop hammer memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam proses pemancangan tiang pancang. Faktor-faktor harus mempengaruhi pemilihan jenis alat pemasang tiang pancang. Misalnya seperti jenis tiang pancang, kondisi tanah, biaya, waktu, kualitas, dan lingkungan. Dengan demikian, orang dapat melakukan pekerjaan pemancangan tiang pancang dengan efektif dan juga efisien. (Ditulis oleh jasapancang.id).