Loading Test Pancang dalam Menjamin Keamanan Struktur Bangunan

loading test pancang

Hayoo, ada yang tahu LOADING TEST PANCANG itu apa? Jadi jangan takut, gak perlu jadi insinyur sipil buat tahu ini. Kontraktor menguji kekuatan pondasi dan juga pancang yang di gunakan dalam sebuah konstruksi bangunan dengan melaksanakan tes loading pancang.

Nah, dengan melakukan tes ini, kita bisa tahu seberapa kuat pancang itu menahan beban, dan juga bisa menentukan beban maksimum yang aman untuk dipakai di bangunan tersebut. Nah, jadi di artikel ini kita akan bahas lebih dalam lagi tentang loading test ini. Jadi, simak terus!

Berbagai Fungsi Pengujian Tes Loading

Kontraktor pancang menentukan kapasitas beban dan juga karakteristik mekanik tiang yang akan di gunakan sebagai pondasi atau penyangga suatu struktur dengan melaksanakan tes loading. Tetapi selain itu loading test juga memiliki fungsi lain. Ada Beberapa fungsi lain dari uji beban ini, yaitu sebagai berikut.

  1. Menentukan Daya Dukung: Pengujian tes loading memiliki fungsi pertama untuk menentukan daya dukung tiang pancang (bearing capacity). Yaitu menentukan berapa beban maksimal yang dapat di tahan oleh tiang tersebut.
  2. Mengetahui Kekuatan Geser dan Lentur Tiang: Jadi pengujian di lakukan untuk mengetahui bagaimana tiang bereaksi saat menerima beban lateral (horizontal) atau saat terjadi pergerakan tanah. Dengan demikian, kita dapat melakukan penanganan terlebih dahulu jika mengalami masalah.
  3. Menentukan Sifat Dinamis Tiang: Fungsi loading test pancang selanjutnya yaitu untuk menentukan sifat dinamis dari tiang, seperti frekuensi getaran dan redaman (damping). Hal ini penting untuk mengetahui respons dinamik dari tiang pada saat terjadi gempa atau beban dinamis lainnya.
  4. Meningkatkan Keamanan Konstruksi: Meningkatkan keamanan dan juga kualitas konstruksi. Dengan mengetahui kapasitas beban dan juga karakteristik mekanik dari tiang, kita dapat merancang dan membangun konstruksi dengan lebih akurat dan aman.
  5. Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Pembangunan: Pengujian loading test ini dapat mengetahui kapasitas beban dan juga karakteristik mekanik tiang. Pemilihan jenis dan jumlah tiang yang tepat mengakibatkan pembangunan dapat di lakukan dengan lebih efisien dan juga efektif.

Faktor yang Mempengaruhi Hasil Loading Test Pancang

Hasil setiap pengujian loading ini dapat berbeda-beda. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil loading test ini. Nah, berikut berbagai faktor yang dapat mempengaruhi hasil loading test ini. 

1. Faktor Geologi

  • Ada banyak faktor geologi yang bisa mempengaruhi hasil tes loading pancang, seperti jenis tanah, kedalaman pancang, tingkat kekeringan tanah, dan sebagainya.
  • Semakin keras dan kuat jenis tanah di sekitar pancang, biasanya semakin tinggi pancang dapat menahan kapasitas beban.

2. Faktor Desain Pancang

  • Faktor ini berkaitan dengan spesifikasi atau rancangan dari pancang itu sendiri.
  • Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil tes loading pancang antara lain, diameter pancang, panjang pancang, jumlah tulangan pancang, bahan pembuat pancang, dan sebagainya. 

3. Faktor Pelaksanaan Loading Test 

  • Ini berkaitan dengan cara atau teknik pelaksanaan uji beban pada pancang.
  • Ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi hasil loading test, seperti metode pemberian beban, ukuran beban, kecepatan pemberian beban, waktu pengukuran, dan sebagainya. 

Berbagai Jenis Loading Test

Jenis loading test pancang biasa di gunakan untuk menguji kekuatan pondasi atau pemancangan. Nah, masing-masing jenis ini punya cara dan alat yang berbeda-beda. Yuk, kita cek satu-satu jenisnya!

1. Static Load Test

  • Penggunaan jenis pertama ini adalah yang paling sering atau paling umum di gunakan. Intinya, pada jenis ini kita memberikan beban secara perlahan-lahan dan bertahap pada pancang, sampai mencapai beban maksimum yang pancang bisa tahan.
  • Proses pemberian beban ini bisa memakan waktu beberapa jam atau bahkan beberapa hari. Hasil static load test di gunakan sebagai acuan untuk menentukan beban aman yang dapat di tahan oleh pancang.

2. Dynamic Load Test

  • Nah, kalau jenis yang satu ini beda dengan static load test, karena beban yang diberikan pada pancang itu disampaikan secara tiba-tiba dengan cara menggunakan martil atau alat pemukul lainnya. 
  • Setelah beban ini diberikan, sensor-sensor yang dipasang di pancang tadi bakal merekam getaran atau deformasi yang terjadi pada pancang. Nah, dari hasil perekaman itu, kita bisa tahu kapasitas beban maksimum dari pancang itu.

3. Statnamic Load Test

  • Jenis yang satu ini semacam perpaduan dari static load test sama dynamic load test. Prosesnya seperti dynamic load test, dimana beban diberikan pada pancang secara tiba-tiba. Tapi setelah itu, beban itu dipertahankan pada pancang selama beberapa saat. 
  • Setelah itu, beban tersebut dibuang perlahan-lahan sampai pada beban awal, dan diulang-ulang sampai beberapa kali. Nah, dari hasil pengulangan ini, kita bisa tahu karakteristik pancang secara keseluruhan.

4. Rapid Load Test

  • Jenis yang terakhir ini paling baru dan paling canggih. Prosesnya kayak dynamic load test, tapi pemberian beban itu dilakukan menggunakan alat khusus yang bisa mengontrol besarnya beban dan waktu pemberiannya. 
  • Dari hasil perekaman yang terus-menerus ini, kita bisa langsung tahu kapasitas beban maksimum dari pancang itu, dan juga karakteristik pergerakannya.

Silahkan hubungi kami bila Anda membutuhkan Jasa Pemancangan.

Nah, itu tadi ulasan terkait loading test pancang dalam menjamin keamanan struktur bangunan. Bagaimana setelah membaca artikel ini apakah Anda lebih mengerti tentang loading test ini? Semoga artikel ini bermanfaat dan cari tahu lagi informasi tentang konstruksi bangunan di situs ini! (Ditulis oleh jasapancang.id).

Scroll to Top